Membaca
al Qur’an adalah kebiasaan yang wajib bagi generasi emas pada zaman
Rasulullah SAW masih hidup. Membaca al Qur’an sudah menjadi menu utama
Sahabat Rasulullah SAW dimasanya karena itulah salah satu rahasia
generasi emas umat muslim saat itu. Sedangkan jika menilik umat Islam
sekarang ini al Qur’an hanya dijadikan benteng fatwa-fatwa aneh yang
dikeluarkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) seperti menghalalkan film-film
yang tak patut ditonton dan sebagainya. Kemungkinan tahun ini, MUI juga
akan mengeluarkan fatwa haram guna mengharamkan BBM bersubsidi bagi
rakyat Indonesia. Sungguh berbanding terbalik nasib al Qur’an saat ini
jika dibandingkan dengan masa emas umat Islam dahulu. Kini al Qur’an
hanya dijadikan symbol saja seperti :
Sumpah
Dalam
pelantikan entah itu Presiden, wakil rakyat al Qur’an hanya menjadi
symbol saja dalam pelantikan tersebut. Inilah gambar sumpah pada saat
pelantikan Presiden atau Menteri
Pada gambar
terlihat jelas bahwa al Qur’an terletak dibelakang orang yang dilantik
saat itu dan tidak menghadap kepada wajahnya. Maka percuma saja sumpah
jika membelakangi al Qur’an, Patutkah al Qur’an dibelakangi ? ini salah
satu pembangkangan kepada al Qur’an tersebut. Mereka bersumpah dengan
menggunakan al Qur’an tetapi tidak menjalankan aturan yang ada pada al
Qur’an tadi “Naudzubillah” dan banyak pula fakta yang sudah terpampang
jelas saat ini. Dimulai dari korupsi, suap menyuap antar aparatur hukum
dan juga Presiden yang hanya peduli pada kekuasaannya saja.
Tilawah dan Khatam al Qur’an
Kebanyakan dari
mereka yang sudah pandai membaca al Qur’an dengan tilawah dan tartil
merasa cukup bahwa mereka sudah membaca al Qur’an dengan keindahan suara
yang mereka miliki bahkan lomba tilawah ini diperlombakan dari tingkat
yang paling kecil yakni Pedesaan hingga tingkat yang tinggi yakni
tingkat Internasional. Sungguh berbanding terbalik dengan keadaan pada
generasi emas umat Islam dahulu. Generasi emas umat Islam dahulu sangat
bersungguh mempelajari al Qur’an yakni lebih pada tingkat penerapan al
Qur’an pada kehidupan mereka maka pantaslah Allah Subhanahu Wa Ta’ala
selalu memberikan kemenangan pada mereka walaupun jumlah mereka saat itu
sedikit jika dibandingkan umat Islam yang sekarang yang lebih banyak.
Perbedaan umat Islam sekarang yakni jika umat Islam dahulu lebih
mengutamakan penerapannya daripada sekedar tilawah saja dan sebaliknya.
Dan juga jika membahas Khatam al Qur’an umat Islam dahulu lebih suka
meng-khatam al Qur’an dengan secara langsung menerapkannnya pada
kehidupan sehari-hari sedangkan jika menilik umat Islam sekarang
sehari-harinya mereka menghafal tanpa menerapkannya.
Itulah perbedaan
umat Islam pada zaman emas dan zaman sekarang maka manfaat membaca al
Qur’an yang dapat Penulis simpulkan yakni :
1. Dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2. Dapat menjadi bahan renungan (muhasabah) disaat berbahagia maupun bersedih
3. Menjadi pengingat akan kebesaran Allah
4. Menjadi sebuah pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari
5. Menjadi hujjah dalam ghazwul fikr saat ini
6. Menjadi amal shalih
7. Sebagai motivator tersendiri
Itulah manfaat
membaca al Qur’an yang saya rasakan selama ini mudah-mudahan antum dapat
mengambil hikmah dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari –
hari.
sumber :
Berisi artikel islami dan artikel bermanfaat lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar